SAHABAT
KU
Sekian lama aku mencari sebuah ketenangan hati ini, namun
setelah ku temui kenapa aku meninggalkanya, kenapa aku harus menyakiti diri ini.
Sekian lama aku mencarinya, dan sekian lama aku ingin berjumpa denganya. Waktu-
waktu yang indah telah kita lalui bersama sama, tapi tak ada gundah karna waktu
memang terus berlalu, takmungkin aku harus selamanya bersama. tapi setidaknya
kita telah melewati hal- hal yang takan terlupa. Tak ada yang mengundang agar
kita berjumpa, dan tak ada yang menjadikan agar kita bisa bertemu. tetapi
memang Allah maha mengetahui. Sahabatku engkaulah yang selalu menenangkan diri
ini, dan kaulah yang selalu mengingatkanku, ketika aku berjalan ke jalan yang
salah. dan kaulah yang menunjukanku ke arah yang harus aku lalui.
Di jaman sekarang ini banyak sekali dari para remaja yang
ketika mereka menghabiskan waktu mudanya penuh dengan hal–hal yang hanya untuk
bersenang senang dan menghabiskan dengan hal yang tidak jelas, padahal kalau
kita amati memeng dalam waktu satu hari hampir 12 jam waktu kita lakukan
bersama teman-teman, dan 8 jam tidur, dan sisanya bersama orang tua. Maka dari
itu memang sangat berpengaruh sahabat bagi kita. sudahkah kita mempunyai
sahabat yang baik, seperti apakah sahabat yang kita. Baik dari segi prilakunya,
akhlak dan yang pasti ketaatanya kepada Allah SWT. Jangan sampai sahabat kita menjerumuskan
dan menghalang–halangi kita untuk beribadah kepada Allah SWT.
Karna Rasulullah bersabda :
“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat
wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu
agama, melihat gerak-geriknya teringat mati. Sebaik-baik sahabat di sisi Allah
ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik tetangga di sisi
Allah ialah orang yang terbaik terhadap tetangganya.” (HR. Hakim)
Masih banyak remaja yang menyepelekan akan hal itu. Biasanya
mereka mengatakan “ah masalah buat kamu ” ya mungkin mereka menganggapnya tidak
masalah karna mereka berkumpul pastinya ada sebuah kesamaan, sepertihalnya ada
orang yang ketika berkumpul membicarakan orang lain. Dan ada juga mereka
berkumpul akan memperjuangkan agama Allah. Memang itulah ketika apa yang kita
sukai pasti ada juga orang lain yang menyukainya. Makanya jangan sampai apa
yang kita sukai itu adalah hal yang menentang akan syari’at Allah SWT karna
pastinya hanya akan membuat kemadorotan bagi kita.
Dan
sesiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan (ditempatkan di
syurga) bersama-sama orang yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada
mereka, iaitu Nabi-nabi, dan orang Siddiqiin, dan orang yang syahid, serta
orang yang salih. Dan amatlah eloknya mereka
itu
menjadi teman rakan (kepada orang yang taat). [al-Nisa’ 4:69].
Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan
yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat
dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling
mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sementara. Bila keuntungan tersebut
telah sirna, maka persahabatan pun putus.
Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.
Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku." (HR. Muslim)
Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita
selalu dalam keadaan wajah tersenyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
bersabda,
"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya
"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya
"Allah mencintai kelemah-lembutan dalam
segala sesuatu." (HR. al-Bukhari).
Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan “Bahwa
Allah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikan kepada
kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan, juga tidak
diberikan kepada selainnya." Termasuk yang membantu langgengnya cinta dan
kasih sayang adalah saling memberi hadiah di antara sesama teman. Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian." (HR. Imam Malik).
"Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian." (HR. Imam Malik).
Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa
menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah
seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhianat terhadap amanat adalah termasuk
salah satu sifat orang munafik.
Persahabatan yang dijalin karena kepentingan duniawi tidak mungkin bisa langgeng. Bila manfaat duniawi sudah tidak diperoleh biasanya mereka dengan sendirinya berpisah bahkan mungkin saling bermusuhan. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di Akhirat. Allah berfirman, artinya,
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)
Persahabatan yang dijalin karena kepentingan duniawi tidak mungkin bisa langgeng. Bila manfaat duniawi sudah tidak diperoleh biasanya mereka dengan sendirinya berpisah bahkan mungkin saling bermusuhan. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di Akhirat. Allah berfirman, artinya,
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)
Menemukan sahabat sejati bukanlah hal yang
mudah, dan terkadang kita salah menganggap seseorang sebagai sahabat sejati
kita.
Ya Allah, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai
teman-teman kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. Amin.
Wallahua’lam bishawab
(Muhamad nur fatoni)
Posting Komentar